Saat melihat
pasangan yang saling bergandengan tangan, saya kemudian mengandeng tangan saya
sendiri kemudian berdoa..” semoga orang yang akan mengenggam tangan saya
nantinya, tidak akan pernah melepaskannya..semoga dia adalah orang terbaik yang
akan membuat saya menjadi yang terbaik untuknya juga..amin ya Robal Alamin”.
Liat drama korea yang berderet di TV membuat saya sadar bahwa cinta yang ada di
TV adalah khayalan, ya mungkin karena saya belum pernah merasakan yang seperti
itu, cinta yang manis.. dalam kenyataan cinta penuh dengan syarat, penuh dengan
harga, penuh dengan kesepakatan.
Saya tidak pernah
berfikir akan memahaminya, tidak ada cinta yang apa adanya, yang ada adalah
cinta dengan penuh tuntutan dan parahnya semua itu adalah benar. Apa yang kamu
punya itulah yang bakal kamu dapetin. Saya bersyukur pernah mengalaminya,
membuat saya semakin tidak bersikap “matre”. Smakin menghargai karakter
seseorang dan ketulusan dan kepedulian. Ya itu mungkin akan sangat susah
didapatin tapi itulah kenyataannya. Saya sampai berpikir apakah nantinya saya
akan menikah dengan orang yang saya cintai atau yang mencintai saya, atau malah
sebaliknya. Berkompromi dengan dunia sama skali tidak salah, malah lumrah. Tapi
saya percaya setiap perjalanan hidup pasti memberikan pengalaman yang berharga,
membuat kita tidak akan jatuh berkali-kali.
Saya kalau dalam
cinta ibarat seperti “anak bebek”. Anak bebek akan mengikuti induknya
kemanapun. Ya seperti itulah, walaupun banyak dalam perjalanannya saya akan
melihat kesamping-samping, mendengar suara di kiri atau kanan, saya akan tetap
percaya untuk mengikutimu dibelakang. Saya menyadari kalau saya tipe yang
bodoh. Banyak yang bilang saya begitu, oleh karena itu saya bersikap hati-hati.
Saya benar-benar melihat apakah nantinya saya akan dikecewakan atau tidak. Yah
semua kemungkinan pasti ada. Mungkin terkadang sya salah. Tapi saya percaya
kita pasti dipertemukan pada saat waktu dan keadaan yang terbaik.
Tapi saya tidak
selurus itu. Ya kembali lagi manusia pasti banyak salahnya. Sering penilaian
saya salah c ya, melepaskan orang yang berharga adalah salah satunya..relativ c
ya penilaian itu memang. “wasting time” pernah benar-benar menohok bgt. Tapi
saya bersyukur saya jadi mengerti beberapa hal tentang orang lain. Dan sebenarnya
semua orang juga sama, saat saya sudah berpaling maka saya tidak akan kembali
lagi, karena pada saat itu saya telah sadar, tidak ada mantra-mantra cinta
sehingga saya bisa berfikir dengan logika saya.
Mulai saat ini
saya berusaha berfikir secara logika. (sebelumnya saya lebih menggunakan
perasaan saya (ya mungkin 60 : 40 /perasaan : logika) tapi sekarang saya akan
menggunakan logika (ya mungkin 40 : 60 / perasaan : logika) ). Jadi saya akan
tidak menjadi anak bebek lagi…hehehhehehe. Saya ingin menjadi lebih terbuka,
setara, menjadi lebih manis untuk yang selanjutnya. Menggunakan semua keahlian
saya untuk memberi kebahagiaan..(sebelumnya saya lebih sering diam, karena
sangat terbawa perasaan, perasaan menekan jati diri saya kadang-kadang)…
Comments
Post a Comment