Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat
keputusan yang dibuat oleh suatu kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para
ahli atas masalah yang akan diputuskan. Proses penetapan Metode Delphi dimulai
degan identifikasi masalah yang akan dicari penyelesaiannya (Harold dkk, 1975 :
40-55). Berikut ini merupakan proses Metode Delphi :
Metode Delphi yang mula-mula dikembangkan oleh Rand Corporation untuk
keperluan militer, kini banyak digunakan dalam prakiraan teknologi dan
banyak bidang lain (Maassen dan Van
Vought, 1984); Uniersity of Washington, 1985). Tujuan metode Delphi adalah
untuk mendapatkan konsensus tentang hal-hal yang tidak mempunyai criteria
obyektif (University of Washington; 1985 ; Rchel et al, 1985). Metode Delphi
pada dasarnya merupakan suatu konperensi jarak jauh dengan menggunakan kuisioner.
Menurut maassen dan van Vught (1984) hasil metode Delphi lebih teliti dan
tingkat konsensus lebih tinggi daripada hasil pertemuan tatap muka dalam
lokakarya. Hal ini disebabkan, karena sementara dalam lokakarya sebuah
minoritas yang dominan dapat mendominasi diskusi dan hasil diskusi, dalam
metode Delphi ketidaksetujuan justru diperhatikan.
Kesulitas dalam metode Delphi ialah untuk mendapatkan pakar/ahli/anggota
panel yang berpengalaman dan menguasai bidang yang diteliti dan memberian
kesediaan yang serius untuk menjadi anggota panel. Cara pelaksanaan metode
Delphi antara lain sebagai berikut :
1 Memilih anggota tim pemantau yang telah menunjukkan
kemampuan komunikasi obyektif. Dalam hal ini biasanya disebut moderator.
2 Memilih pakar/ahli/anggota panel. Evaluasi calon pakar/ahli/anggota
panel. Dapat menggunakan analisis stakeholders (stakeholder
mapping) adalah penilaian atas kepentingan (interests), kedekatan
kepentingan (importance) tersebut dengan kepentingan pengambil keputusan
atau pemrakarsa dan substansi kebijakan yang mau diputuskan, serta tingkat
pengaruhnya (influence) pada proses penyusunan kebijakan. Sehingga dapat
dipilih pakar/ahli/anggota panel yang benar-benar memahami.
3 Menghubungi pakar-pakar yang teah ditentukan dengan
melakukan pendekatan dan memberikan pengertian serta persetujuan untuk
menggunakan metode Delphi.
4 Identifikasi butir-butir dan susunan kuisioner, untuk
mempermudah dalam penerapan serta pengolahan kuisioner maka kuisioner dapat
menggunakan skala nilai atau dengan menggunakan pilihan.
5 Pengiriman kuisioner, lebih baik moderator memantau
langsung pengisian kuisioner, sehingga dapat mengarahkan sehingga maksud dan tujuan
dapat lebih mudah tercapai. Seringkali pengisian kuisioner dilakukan oleh
asisten pakar/ahli/anggota panel dan bisa berbeda-beda dalam tiap tahapan
(kuisiner ke-1, ke-2, ke-3) sehingga hasil kuisioner akan lebih sulit untuk
diolah. Pengisian kuisioner membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung jumlah
pakar/ahli/anggota panel yang dilibatkan.
6 Olah jawaban dan kembangkan kuisioner kedua yang
mencakup masukan/pilihan dari para anggota panel. Permasalahn pada kuisioner
(ketidaksetujuan) lebih baik ditulis dan dikemukakan untuk mengembangkan konsensus.
7 Pegiriman kuisioner kedua
8 Olah jawaban dan ileterasi berikutnya jika diperlukan,
terus dilakukan pengiriman kuisioner dan ileterasi sampai terjadi konsesus.
Walaupun terlihat sedikit ribet tapi keuntungan dari
penggunaan metode Delphi ini terletak pada hasilnya yang lebih teliti, sehingga
pengolahan akhirnya akan lebih mudah. Pengolahannya juga dilakukan hanya secara
deskriptif saja. Yang membuat metode ini masih jarang dilakukan adalah proses yang
dapat berlangsung berkali-kali manakala tidak terjadi konsensus/kesepakatan.
thanks mbak buat artikelnya. kunjungi juga blog saya yaa di endangsusanti82@blogspot.com
ReplyDeleteMatur nuwun
ReplyDeleteMatur nuwun
ReplyDelete