Menjadi tidak produktif itu sangat menyakitkan. Antara pikiran dan hati (kemauan) itu sangat sulit dijadikan satu. Pikiran melayang-layang entah kemana. Padahal si Lepi sayang udah on, udah buka file kerjaan. Tapi saya cuman mengeser-geser mouse entah mau melakukan apa.
Hari berganti hari dan masih sama saja yang saya lakukan, berakhir saya keluar mencari minum atau sekedar jalan. tapi kembali sampai di mejapun tidak saya sentuh sedikitpun file yang masih saja terpampang itu. Lagi-lagi menyakitkan, menjadi tidak produktif. Seharian akan ada penyesalah namun masih saja terulang keesokan harinya.
Bukannya mencari jalan keluar tapi hanya meratapi ketidakproduktifan saya ini. huft ....... tapi saya mulai merindukan tulisan-tulisan aneh saya yang biasanya, kata-kata yang terus terulang yang menadi kelemahan dan juga sebuah ciri. Saya ingin menjadi sangat produktif, saya memutuskan untuk menulis dan membaca, suatu terapi yang saya yakinin bisa membuat saya menjadi lebih fokus.
Saya berharap saya bisa menjadi lebih produktif, saya ingin mempunyai target yang jelas. Setiap harinya harus ada yang benar-benar saya kerjakan. Bukan untuk apa-apa tapi saya tidak ingin jadi smakin mundur, karena saya merasa smakin sulit untuk berpikir, smakin sulit untuk kreatif dan pada akhirnya saya takut tidak menjadi apa-apa. Tidak ada hal yang mampu saya capai, menjadi pribadi yang cekatan. Seperti kata pepatah pisau yang tidak diasah akhirnya akan tumpul juga.
beli buku craft2 aja sil.. sambil kerja bisa praktek.. aku malah lg males produktif, pengen e jalan2 sm tiduuuuur.. groooooook :O
ReplyDeleteyes slip. hal yang sama terjadi padaku.
ReplyDeletesurely we need stress and preassure for keeping us moving foward.
bener bgt...deadline itu penting....seperti anak sekolah yang disuruh belajar tapi g dikasih PR...ya maen trus
Delete