Skip to main content

Ambang Batas Wilayah/Kota

Kalau ngomongin tentang ambang batas, pasti langsung teringat tentang batas maksimal kemampuan sesuatu barang, lahan, wilayah, kota atau bahkan kesabaran (hehehheheheh). Tapi kali ini akan dibahas tentang ambang batas wilayah/kota. Dulu waktu kuliah sempet tertarik bgt sama yang namanya ambang batas wilayah/kota, cuman karena berbagai hal akhirnya lum memperdalam lagi…menyesal…. Cuman ini ada beberapa litelatur dikit tentang ambang batas wilayah/kota. Kalo kata Markus Zahnd bentuk sebuah kota tidak akan pernah selesai dan tidak akan pernah sempurna. Bentuk sebuah kota tidak akan pernah selesai maksudnya suatu perancangan kota yang berfokus pada bentuk kota yang terakhir sudah dianggap gagal karena sebuah bentuk kota akan terus-menerus berlanjut. Sedangkan bentuk sebuah kota tidak akan pernah sempurna maksudnya suatu perancangan kota yang berfokus pada bentuk kota yang komplet akan mengalami kegagalan karena sebuah bentuk kota akan terus menerus dikembangkan.
Jadi dari sini dapat disimpulin kalau suatu kota seperti maklhuk yang hidup berkembang, saat terjadi komplikasi atau sakit berarti tubuh sudah tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Nah ini yang namanya ambang batas, saat pilihan diperlukan agar kota tetap terus berjalan dan hidup.

Diambil dari buku Pendekatan Ambang Batas dalam Perencanaan Kota, Wilayah, dan Lingkungan (Teori dan praktek) oleh Jerzy Kozlowski, 1995

Konsep ambang batas didasarkan pada observasi empiris yang mengungkapkan bahwa pembangunan kota pada umumnya menghadapi keterbatasan fisik yang diperlihatkan oleh berbagai lingkungan alam dan buatan. Keterbatasan ini telah dikenal sebagai ambang batas pembangunan.  Ada tiga kelompok faktor secara umum yang dapat menimbulkan keterbatasan tipe ambang batas perluasan kota :
1. Kenampakan (feature) fisiografik lingkungan alam
2. teknologi dan kerangka sistem utilitas umum dan sistem tranportasi yang ada.
3. penggunaan lahan atau pembangunan yang ada.
Walau keterbatasan ini sering memiliki karakter berbeda, mereka memiliki kemiripan yaitu dalam hampir semua kasus mereka tidak menampilkan keterbatasan absolute, tetapi menghalangi pertumbuhan kota selanjutnya, kecuali bila beberapa biaya investasi tambahan dialokasikan untuk mengatasi keterbatasan ini. Hal yang harus ditekankan bahwa dalam seluruh kelompok tersebut, yang melampaui ambang batas tidak hanya konsekwensi ekonomi saja tetapi juga konsekwensi lingkungan sosial.
Kesipulan umum yang muncul ialah bahwa keputusan untuk menentukan lokasi perluasan kota mungkin tidak dapat dibuat tanpa mengidentiikasikan terlebih dahulu keterbatasan fisik atau ambang batas dan untuk perluasan ini perlu menghitung biaya yang melampaui batas dan menilai konsekwensi lingkungan dan social lain tercakup.
Definisi ambang batas
Suatau ambang batas pada areal tertentu A selama periode waku tertentu merupakan sejumlah unit perumahan yang dibangun (n), dimana unit berikutnya tidak dapat dibangun dengan memakai biaya pembangunan per unit sebelumnya.
Definisi tersebut tentu saja merupakan definisi yang menggunakan pandangan matematis kaku, dalam bahasa yang lebih umum, ambang batas dapat dilihat sebagai keterbatasan fisik pada perluasan kota yang memperlihatkan bahwa unit pembangunan berikutnya (misalnya perumahan) “tidak dapat dibangun dengan biaya per  unit sebelumnya”

Tipe-tipe Ambang Batas (Klasifikasi)
Ada empat cara untama mengklasifikasikan ambang batas berdasarkan kriteria yang berbeda :
1. Klasifikasi 1, menurut konsekwensi biaya yang melampaui batas
            Dua tipe ambang batas utama dapat dibedakan apabila mempertimbangkan konsekwensi biaya yang melebihi ambang batas, yaitu ambang batas “tangga” (stepped threshold) dan ambang batas “tingkat” (grade threshold). Ambang batas tangga memerlukan biaya tambahan yang harus dikeluarkan bila terjadi kelebihan ambang batas. Hal ini berarti bahwa biaya ambang batas tangga total perlu diadakan sebelum unit perumahan pertama dibangun. Sedangkan ambang batas tingkat merupakan ambang batas yang membutuhkan biaya tambahan yang harus dikeluarkan diantara seluruh unit-unit perumahan baru yang lebih besar dari pada pembangunan untuk unit-unit sebelumnya.
2. Klasifikasi 2, menurut suatu sebab yaitu karakter faktor fisik yang menentukan keterbatasan ambang batas
Klasifikasi ambang batas karakter faktor fisik dapat diklasifikasikan lagi menjadi:
·         Ambang batas fisiografis, ambang batas ini ditentukan oleh karakter alami areal yang dinamis
·         Ambang batas teknologi, ambang batas ini ditentukan oleh teknologi sistem jaringan utilitas umum dan sistem informasi
·         Ambang batas struktural, ambang batas ini ditentukan oleh adanya areal yang dibangun (seperti struktur kota)
·         Ambang batas fungsional, ambang batas ini ditentukan oleh keberadaan atau fungsi lahan atau penggunaan lahan dimana mendatang
·         Ambang batas jasa, ambang batas ini ditentukan oleh kapasitas keberadaan fasilitas social dasar, seperti sekolah dan pusat perbelanjaan.
Klasifikasi ini tidak bersifat mutlak, sehingga terdapat kemungkinan untuk dtambahkan.
3. Klasifikasi 3, menurut tingkat perencanaan (atau pengelolaan), melalui perencanaan atau pengelolaan
Tipe-tipe ambang batas menurut tingkat perencanaan (atau pengelolaan) dapat dibedakan sebagai berikut :
·         Ambang batas tetangga terdekat,
·         Ambang batas kota
·         Ambang batas regional
·         Ambang batas nasional
4. Klasifikasi 4, menurut kepentingan khusus, dimana ambang batas didapatkan dalam hubungannya dengan pembangunan kota
Tempat ambang batas tertentu dalam hubungannya dengan uruan pembangunan dapat diidentifikasikan secara jelas pada hampir semua kasus, dan perbedaan hasilnya secara nyata dapat diperlihatkan dengan membagi ambang batas ke dalam :
·         Ambang batas perbatasan (atau maksimum) akan menunjukkan diterimanya batas-batas akhir dalam areal yang dianalisis pada pembangunan kota (pada standart ayang ditentukan sebelumnya, kemungkinan teknologi yang ada, ketersediaan sumberdaya, finansial, dan sebagainya)
·         Ambang batas normal adalah keterbatasan keterbatasan ambang batas yang dapat diatasi dengan menbuka areal berurutan bagi pengembangan kota. Ambang batas normal yang paling penting adalah ambang batas pertama yang menunjukkan batas dimana areal perkotaan yang dapat diperluas tanpa penambahan biaya pembangunan “tambahan”
·         Ambang batas menengah adalah ambang batas normal yang berada anatar ambang batas pertama dan ambang batas perbatasan.

Comments

Popular posts from this blog

Memanjangkan Lengan Baju

 G semua lengan baju bisa dipanjangin, tergantung ma bentuknya.....ne kebetulan bisa soalnya cuman bagian ujungnya ajah yang di jahit, jadi bisa dirubah tanpa ngerubah modelnya (yang pake dikancing  ke atas..) Ini dia probelmnya kenapa bisa dipanjangin, soalnya cuman dijahit ajah...dan kalau mau di tarik ketas bisa digulung manual.... Ne peralatan tempurnya..hehehhehehehehehe Jadi dibongkar bagian ini..tar baru dijahit lagi...... Jahitnya dia kali....bagian dalemnya utrus biar kuat bagian luarnya...biar g mbrodol kalo bahasa latinnya....(yang dalem jahit biasa ajah, yang luar tu kayak jahit iket..biar rapi juga... Rapi juga khan..ya walau dalemnya g rapi asal telaten nanti luarnya bisa rapi kuk..... This is it.....lumayan buat yang pake jilbab biar g ribet....ne dari lengan 3/4 bisa jadi 7/8 loh.... nambah sekitar 10 cm......selamat mencoba.....

Metode Delphi

Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat oleh suatu kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah yang akan diputuskan. Proses penetapan Metode Delphi dimulai degan identifikasi masalah yang akan dicari penyelesaiannya (Harold dkk, 1975 : 40-55). Berikut ini merupakan proses Metode Delphi : Metode Delphi yang mula-mula dikembangkan oleh Rand Corporation untuk keperluan militer, kini banyak digunakan dalam prakiraan teknologi dan banyak  bidang lain (Maassen dan Van Vought, 1984); Uniersity of Washington, 1985). Tujuan metode Delphi adalah untuk mendapatkan konsensus tentang hal-hal yang tidak mempunyai criteria obyektif (University of Washington; 1985 ; Rchel et al, 1985). Metode Delphi pada dasarnya merupakan suatu konperensi jarak jauh dengan menggunakan kuisioner. Menurut maassen dan van Vught (1984) hasil metode Delphi lebih teliti dan tingkat konsensus lebih tinggi daripada hasil pertemuan tatap muka dalam lokakarya. Hal in

Melahirkan Normal at 41 Minggu

              Melahirkan di minggu 41 memang cukup beresiko, pilihannya cuman dua induksi atau sc. Sebelumnya tidak ada yang aneh selama kehamilan. Trimester pertama sukses dijalani dengan aman, ya walaupun mual muntah sampai bikin mewek2 juga. Menjadi sensitif selama hamil adalah hal yang kadang kurang dipahami orang lain padahal ini adalah akibat berubahnya hormon selama kehamilan. Setiap bulan saya memutuskan ke dokter untuk memeriksa kandungan, walaupun ada yang bilang USG bisa mempengaruhi janin. Sempat ketar-ketir juga tapi berkat mbah google saya lebih tenang karena ini tidak sepenuhnya benar. Selama pemeriksaan semuanya normal saja cuman awal2 saja terjadi insiden yang mengarah ke mall praktek yang saya utarakan sebelumnya.               Trimester kedua, ini bulan madunya wanita hamil. Badan sudah mulai fit dan bisa menikmati kehamilan dengan nyamannya. Si kakak sudah mulai gerak-gerak didalam perut. Menakjubkan sekali ada sesuatu yang bergerak dalam perut. Masih didalam per